Sabtu, 30 April 2011

Sejarah Peradaban Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya’ wa al-mursalin), tetapi kedudukan beliau yang kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya. Orang itulah yang dinamakan “khalifah” artinya menggantikan Nabi menjadi kepala kaum muslimin (pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan hukum-hukum agama Islam. Dialah yang menegakkan keadilan yang selalu berdiri diatas kebenaran.
Maka yang menggantikan Nabi disebut Khulafaur Rasyidin. Maka dari itu kami akan membahas orang-orang yang termasuk di dalam Khulafaur Rasyidin.

B.          Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang kami akan bahas, maka rumusan masalah yang kami temukan yaitu:
1.    Bagaimana perkembangan Islam pada masa Abu Bakar Siddiq?
2.    Bagaimana perkembangan Islam pada masa Umar bin Khattab?
3.    Bagaimana perkembangan Islam pada masa Utsman bin ‘Affan?
4.    Bagaimana perkembangan Islam pada masa Ali bin Abi Thalib?

C.          Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui perkembangan Islam pada masa Abu Bakar Siddiq
2.    Untuk mengetahui  perkembangan Islam pada masa Umar bin Khattab
3.    Untuk mengetahui perkembangan Islam pada masa Utsman bin ‘Affan
4.    Untuk mengetahui  perkembangan Islam pada masa Ali bin Abi Thalib



BAB II
PEMBAHASAN

Khulafaurrasyidin berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari kata khulafa dan arrasyidin. Khulafa menunjukkan banyak, artinya banyak khalifah. Jika satu saja disebut Khalifah, artinya pemimpin (sesudah Nabi wafat). Arrasyidin artinya arif bijaksana.
Jadi Khulafaurrasyidin, artinya pemimpin yang bijaksana sesudah Nabi wafat. Yaitu sebagai kepala negara dan Pemimpin Umat Islam setelah Rasulullah SAW wafat.
Khulafaur ar-Rasyidin ada 4 orang, yaitu:
A.  Abu Bakar Siddik
B.  Umar Ibn Khattab
C.  Utsman Ibn Affan
D.  Ali Ibn Abi Thalib
Jadi, hanya mereka berempatlah yang disebut Khulafaur ar-Rasyidin karena merekalah yang secara berurutan mengganti posisi Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat.[1]

A.          Abu Bakar Al-Siddiq (11-13 H/632-634M)
1.    Asal Usul Abu Bakar
Abu Bakar Siddiq adalah keturunan bangsa Quraisy. Nama lengkapnya yaitu Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi.[2] Ia dilahirkan di Mekkah dua tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu pada tahun 573 M. Di masa Jahiliyah ia dikenal dengan sebutan ‘Abdul Ka’ab atau ‘Abdul ‘Uza. Jadi, Abu Bakar Siddiq adalah sebuah nama julukan. Kata-kata “Abu Bakar” berarti orang yang paling pagi atau paling dini, maksudnya, dialah orang yang paling pertama dan paling dini mempercayai kerasulan Muhammad SAW. Sedangkan kata-kata “Al-Siddiq” berarti orang yang paling percaya. Julukan ini diberikan kepada Abu Bakar karena ia orang yang paling pertama mempercayai peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Jadi, nama Abu Bakar yang sering kita sebut bukan merupakan nama asli dari seorang sahabat dekat Nabi Muhammad SAW, tapi nama julukannya. [3]

2.    Sifat-Sifat Abu Bakar[4]
Abu Bakar Siddiq memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a.    Hatinya kuat mendukung Islam
b.    Jujur dan amanah
c.    Kemauan dan pendiriannya kuat
d.   Berani bertindak
e.    Pemaaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar