Jumat, 29 April 2011

Kepemimpinan


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sumber Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana, biaya serta seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu.
Dari sedikit penjelasan mengenai berbagai sumber daya yang ada dalam suatu lembaga pendidikan tersebut. Keseluruhannya tidak dapat berjalan secara baik tanpa adanya manajemen yang jelas serta adanya seorang pemimpin yang mengarahkan serta mengawasi jalannya proses administrasi yang ada.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dijelaskan  kepemimpinan dalam pendidikan.


B.          Rumusan Masalah
1.    Bagaimana tipe atau gaya kepemimpinan dalam pendidikan?
2.    Apa saja sifat-sifat kepemimpinan?
3.    Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin?
4.    Apa persamaan dan perbedaan antara kepala dan pemimpin?
5.    Apa peranan seorang pemimpin?
6.    Bagaimana cara pengambilan putusan?

C.          Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.    Untuk mengetahui tipe atau gaya kepemimpinan dalam pendidikan
2.    Untuk mengetahui sifat-sifat kepemimpinan
3.    Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin
4.    Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara kepala dan pemimpin
5.    Untuk mengetahui peranan seorang pemimpin
6.    Untuk mengetahui cara pengambilan putusan








BAB II
PEMBAHASAN

A.          Tipe atau Gaya Kepemimpinan
Didalam kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu unsur manusia, unsur sarana, dan unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinannya. Cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan disebut tipe atau gaya kepemimpinan.
Adapun gaya-gaya kepemimpinan yang pokok, atau dapat juga disebut juga ekstrem, ada tiga yaitu:
1.    Kepemimpinan yang otokratis
Disebut juga tipe kepemimpinan authoritarian. Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya, memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok.
Pemimpin yang otokratis tidak menghendaki rapat-rapat atau musyawarah.  Dalam tindakan dan perbuatannya ia tidak dapat di ganggu gugat. Supervisi  bagi pemimpin yang otokratis hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah di berikan itu ditaati atau dijalankan dengan baik oleh angota-anggotanya.
2.    Kepemimpinan yang laissez faire
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan pimpinan. Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya.
Tingkat keberhasilan organisasi atau lembaga yang dipimpin dengan Gaya Laissez Faire semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpinnya.
Di dalam tipe kepemimpinan ini, biasanya struktur organisasinya tidak jelas dan kabur. Segala kegiatan dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
3.    Kepemimpinan yang demokratis
Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah anggota kelompoknya.
Dalam melaksanakan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari kelompoknya. Juga kritik-kritik yang membangun dari para anggota diterimanya sevagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya.
4.     Kepemimpinan yang Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic. Kepemimpinan model ini sebenarnya pemimpin yang mempunyai sifat dan sikap otokratis, tetapi ia pandai memberikan kesan seolah-olah demokratis. Pemimpin yang bertipe pseudo-demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis.
Menurut Sondang P. Siagan ada 5 variasi gaya kepemimpinan, yaitu:
a.       Otokratis
b.      Militeristis
c.       Paternalistis
d.      Karismatis
e.       Demokratis



B.          Sifat-sifat Kepemimpinan
Untuk menjadi pemimpin diperlukan adanya syarat-syarat tertentu. Dan syarat-syarat serta sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin berbeda-beda menurut golongan dan fungsi jabatan yang dipegangnya.  
Prof. Dr. A Abdurrachman menyimpulkan macam-macam sifat kepemimpinan menjadi lima sifat pokok yang disebutnya pancasifat, yaitu:
1.    Adil
2.    Suka melindungi
3.    Penuh Inisiatif
4.    Penuh daya tarik
5.    Penuh kepercayaan pada diri sendiri
Ordway Tead, mengemukakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sebagai berikut:
1.    Berbadan sehat, kuat dan penuh energi
2.    Yakin akan maksud dan tujuan organisasi
3.    Selalu bergairah
4.    Bersifat ramah-tamah
5.    Mempunyai keteguhan hati
6.    Unggul dalam teknik bekerja
7.    Sanggup bertindak tegas
8.    Memiliki kecerdasan
9.    Pandai mengajari bawahan
10.     Percaya pada diri sendiri
Elsbree dan Reutter sebagai seorang ahli administrasi pendidikan mengemukakan, syarat-syarat bagi seorang pemimpin (pendidikan) yang baik harus memiliki:
1.    Sifat-sifat personal dan sosial yang baik
2.    Kecakapan Intelektual
3.    Latar belakang pengetahuan yang sesuai
4.    Filsafat Pendidikan dan bimbingan
5.    Kecakapan dan sikap terhadap pengajaran dan teknik-teknik mengajar
6.    Pengalaman profesional dan nonprofesional
7.    Potensi untuk mengembangkan profesinya
8.    Kesehatan fisik dan mental
Menurut Suprapto, yang mendasarkan uraiannya kepada asas kepemimpinan yang dirumuskan Ki Hajar Dewantara, yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Dari asas kepemimpinan tersebut diturunkannya 17 sifat kepemimpinan yang semuanya dimulai dengan huruf “ T ”, yaitu:

1.        Takwa
2.        Taat
3.        Temen (jujur)
4.        Tekun
5.        Terampil
6.        Tanggap
7.        Trengginas (lincah)
8.        Tegas
9.        Tangguh
10.      Tanggon (iman)
11.      Terbuka
12.      Toleran
13.      Teliti
14.      Tertib
15.      Tepo seliro
16.      Tanpa pamrih
17.      Tanggung jawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar